10/3/10

“Bang Kempet and the Gank” goes to FMA 4 ½

Setelah melewatkan piknik bersama bang Kempet and the Gank (baca : Satoe Atap) di Krakal satu minggu sebelumnya, saya nggak mau lagi nama saya di-tag dalam facebook Satoe Atap tanpa adanya kemunculan foto saya. Satu pun tidak ada, tapi notification penuh!! Huh… Gerammm!!!  Maka, hari sabtu tanggal 2 Oktober kemarin, saya bersama bang Kempet and the Gank beramai-ramai ke Kampung Seni Lerep, Ungaran untuk menyaksikan Festival Mata Air.
Andaikan saja bu Presiden tidak nongol, pasti jepretanku lebih unyu
Janjian akan berangkat dari basecamp jam 8.30 pagi, tapi pada kenyataannya baru jam 10 cap cus setelah tersangka-tersangka yang ditunggu bermunculan. Perjalanan dari Semarang – Ungaran membutuhkan waktu sekitar  1 jam dengan perjalanan darat (emang bisa gitu naik kapal dari Semarang ke Ungaran??). Sampai di depan venue kami dipersilakan untuk registrasi terlebih dahulu. Eh, tapi kok bayar? Tahun kemarin kan enggak? Ooh, ternyata yang diharuskan untuk membayar adalah yang tertarik untuk mengikuti workshop dan bermalam di sana. Jika hanya ingin melihat-lihat, FREE alias geratis.
Festival  Mata Air (FMA) yang merupakan agenda tahunan dari Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK) Salatiga, untuk tahun ini diselenggarakan selama tiga hari tanggal 1-3 Oktober 2010 di Kampung Seni Lerep Ungaran. Tidak seperti FMA tahun-tahun sebelumnya yang mempunyai tema yang berbeda di setiap penyelenggaraannya, di tahun ini tema ditentukan sendiri oleh masing-masing peserta yang mengikuti workshop untuk kemudian didiskusikan bersama. Namun tentu saja temanya tidak jauh dari masalah-masalah lingkungan. Selain itu, di FMA tahun ini juga digunakan sebagai ajang gathering bagi para pihak yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan FMA selama 5 tahun terakhir serta sebagai langkah persiapan untuk penyelenggaraan FMA tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, festival tahun ini dinamakan FMA 4 ½ dengan tagline “Where to Now…”.
Peta Lokasi FMA 4 1/2 



Think Global Act Local 

Anak-anak penduduk sekitar


Karena FMA tahun ini memang difokuskan untuk gathering, maka tak banyak yang bisa kami lakukan saat itu. Namun, dikarenakan venue untuk menyelenggarakan FMA ini di Kampung Seni yang benar-benar “nyeni” kami pun tak kehabisan gaya untuk ber unyu-unyu. Selain itu kami juga bisa melihat karya seni yang dipamerkan di Galeri. Jika ingin membawa pulang merchandise dari FMA 4 ½ ini, kita juga bisa mendapatkannya di Art Shop. Di malam harinya disajikan art performances dari para seniman, seperti Wayang Kampung Sebelah dan Barongan Anak Seribu Pulau. Sayangnya, kami tidak bisa menikmati pertunjukan tersebut karena kami langsung pulang sore itu juga. Semoga saja FMA tahun depan lebih keren dan kami (bang Kempet and the Gank) bisa menyaksikannya bersama-sama.

No comments:

Post a Comment