3/4/14

Fly to the Sky



Fly to the Sky adalah buku kedua dari Nina Ardianti yang saya baca setelah Restart. Dan ternyata tokohnya saling berhubungan. Jika di Restart Syiana yang menjadi tokoh utama yang mempunyai sahabat bernama Edyta, di Fly to the Sky kebalikannya. Selain itu, buku ini adalah hasil duetnya dengan Momoe Rizal. Saya sih belum pernah baca buku-bukunya Moemoe Rizal, tapi karena sudah jatuh cinta dengan Restart yang ditulis oleh mbak Nina saya pikir buku ini pasti menarik. Dan benar. Buku ini bisa cepat saya selesaikan.


Edyta, banker 26 tahun dianggap kritis kisah percintaannya oleh keluarga dan teman-temannya karena sudah bertahun-tahun jomblo (bagaima nasib saya yang lebih lama jomblo??). Maka, oleh kakaknya Edyta coba dijodohkan dengan teman Ferro, kakak laki-laki. Sialnya, nasib memang tidak berpihak padanya saat akan blind date dengan Bara. Cowok itu tidak juga menampakkan batang hidungnya setelah 2 jam ditunggu Edyta. Telepon maupun BBM pun enggak. Setelah bisa dihubungi, alasannya tidak bisa datang adalah buntut/ekor anjingnya kejepit pintu!! sehingga harus membawanya ke dokter (ngebayanginnya malah bikin ngakak bukan kasihan). PMS dan menunggu seseorang yang tidak juga datang adalah kombinasi maut bagi seorang cewek untuk menumpahkan kekesalannya ke siapa saja yang ditemuinya. Dan akhirnya Ardian-lah yang mendapat tumpahan kekesalan Edyta. Sewaktu di restoran CandraKirana dengan seenaknya Edyta menyerobot meja Ardian dengan dalih dia yang datang lebih dulu. Padahal Ardian yang sudah berjam-jam menunggu. Kesialan Edyta belum berakhir di situ. Di sela-sela makan, dia dipanggil oleh seorang waitress yang mengabarkan bahwa ban mobilnya kempes. Tanpa disangka, Ardian sudah selesai mengganti ban mobilnya sewaktu Edyta pergi memanggil tukang tambal ban. Dari situlah mereka mulai menukar no telp, pin BB dan kemudian saling berhubungan. Namun, sesuatu membuat mereka tidak bisa lagi berhubungan dan memaksanya untuk saling mencari.




Ardian, seorang Pilot OCD yang gemar membuat checklist. Bahkan untuk calon istrinya. Dia berharap mempunyai pasangan yang mandiri, self-controled, money saver, polite, maka ketika bertemu dengan Mawar, pramugrari baru di maskapai tempatnya bekerja, Ardian merasa Mawar adalah soulmatenya. Namun kenyataan mempunyai banyak persamaan sifat dengan Mawar tidak membuat hubungan mereka menjadi sempurna. Justru Ardian merasa bosan yang akhirnya kembali mencari Edyta, gadis yang dengan brutalnya mengaku meja yang telah dipesannya di CandraKirana. Lalu seketika momen yang dia rencanakan untuk mengenang ibunya gagal seketika dengan kehadiran Edyta tanpa diundang. Gadis yang membuatnya penasaran karena BBM terakhirnya tidak dibalas. 




Sempet kecewa dengan ending di bagian pertama/Edyta. "Yah kok gini doang?". Namun rupanya kekurangan itu dilengkapi di bagian Ardian. Meskipun bagi saya tetep kurang. Hehe. Dengan ini Gagas Duet berhasil menggaet saya untuk membaca duet yang lainnya. Tapi harus beli dulu -_-".

2/26/14

Wishful Wednesday [3]

Selamat ulang tahun yang ke-2 Wishful Wednesday. Semoga panjang umur dan sering mengadakan giveaway #rhyme ^^.

Kalo tidak salah, saya mulai mengenal WW tahun lalu. Lupa dari mana. Awalnya hanya jadi silent reader saja tapi akhirnya penasaran dan ikutan. Walaupun belum banyak karena banyak malesnya. Hehe...

Untuk minggu ini, buku yang jadi inceran adalah Divergent-nya Venica Roth. Alasannya karena pengen kelar baca bukunya dulu sebelum nonton di bioskop yang rencananya rilis tanggal 21 Maret 2014 (USA).


Satu pilihan, menentukan apa yang harus kau percaya
Satu pilihan, memastikan siapa yang kau turuti, selamanya 

"Chicago, usai perang nuklir yang menghancurkan dunia. Pada usia 16, setiap orang harus mengambil pilihan yang akan menentukan seluruh jalan hidupnya. 
Beatrice memilih meninggalkan Faksi Abnegation yang tanpa pamrih untuk bergabung dengan para pemberani di Faksi Dauntless. Meninggalkan orangtuanya, membuang namanya untuk hidup bersama faksi yang baru. Beatrice menjadi Tris, berharap menemukan jati dirinya bersama para Dauntless. Namun, Tris harus lulus inisiasi terlebih dulu agar bisa diterima. Tak ada jalan kembali. Tak lulus inisiasi berarti Tris akan bergabung dengan orang-orang yang terbuang. Hidup menggelandang. 
Berhasilkah ia bertahan di komunitas yang kadang kebrutalan dianggap sama dengan keberanian?" (mizan.com

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Akhir bulan belum gajian ada yang nawarin gratisan. Mana bisa nolak? :D Sayangnya, setelah ngubek-ubek beberapa toko buku online yang saya ketahui kok statusnya out of stock/print semua. Akhirnya di inibuku disebut stok ada di gudang penerbit. Yah, semoga saja kalo menang giveaway ini, inibuku bisa ngusahaain ambil buku dari penerbit. Kalopun enggak, saya siap ganti buku apa saja kok asal gratis. hihi *gak mau rugi*.


  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (ada di postingan Blog To Share) . Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)



2/19/14

Wishful Wednesday [2]

Mari bangun dari tidur panjang dan mulai berangan-angan kembali! ^^


Walaupun sudah berganti hari biarkan saya tetap memposting Wishful Wednesday saya kali ini. Selain karena sudah lama tidak mengupdate blog (dengan alasan tengil sok sibuk) juga karena hari ini adalah ulang tahun saya. Jadi, selain umur panjang dan kesuksesan, semoga saya juga diberi kebahagian dengan bisa mewujudkan Wishful (Thursday) saya kali ini. Amin.

Dan, buku yang sedang saya idam-idamkan adalah The Tiny Book of Tiny Stories dari hitRECord dan Joseph Gordon Levitt.  Awalnya saya tahu The Tiny Book of Tiny Stories dari seseorang yang mentwitpicnya di twitter. Kok lucu ya covernya? Lalu berkeliling internet cari informasinya. Dan rupanya si aktor ganteng Joseph Gordon Levitt-lah aktor dibalik terbentuknya buku ini. Melalui hitRECord, perusahaan kolaborasi online-nya, dia menghimpun karya (cerita pendek, puisi, ilustrasi) dari ribuan orang, memilahnya, lalu menerbitkannya dalam buku The Tiny Book of Tiny Stories yang sekarang sudah ada 3 volume.

"The universe is not made of atoms; it's made of tiny stories."

Dari review-review yang saya baca kebanyakan mengatakan buku ini bagus. "The title describes the book pretty accurately: Some of the stories inside are witty, some of them are meaningful, but all are very, very brief" (Stephan Lee). Sayang, harganya gak bagus ( 1 dolar masih 12 ribu?), udah gitu di kota saya gak ada toko buku yang jual buku import (sebelum diterjemahkan). Tapi, namanya juga bermimpi. Apalagi saya bermimpi pada ulang tahun saya. Ya siapa tahu kan ya ada yang ngasih kado #kode :D.


  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (ada di postingan Blog To Share) . Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

7/9/13

Wishful Wednesday [1]

Na Willa
Saat menyusuri rak-rak Gramedia Slamet Riyadi beberapa bulan lalu, tanpa sengaja mata saya menangkap buku berwarna coklat dengan cover gambar seorang anak perempuan kecil naik sepeda. Lalu di bawah judul tercetak nama pengarangnya: Reda Gaudiamo. Oh, sebetulnya saya tidak pernah membaca karya-karya mbak Reda. Saya pun baru mengetahui namanya saat mengikuti Wordisme di mana mbak Reda menjadi salah satu pembicaranya. Namun, buku itu menarik perhatian saya.

Melihat bukunya tidak terlapisi plastik, langsung saja saya baca-baca (kalo masih terlapisi pun akan saya sobek...hahaha). Daaan, saya suka!! Saya suka cetoleh-celoteh yang dilontarkan Na Willa, dan segala keingintahuannya. Ditambah lagi ilustrasi-ilustrasi yang diselipkan dalam buku ini. Semakin suka!!

Sayangnya, keinginan tak selalu berbanding lurus dengan kemampuan. Dalam masa-masa kantong kering tersebut tujuan saya ke toko buku memang hanya untuk menghilangkan dahaga menyentuh buku-buku baru. Alhasil, Na Willa pun hanya saya sentuh, tidak saya bawa pulang. Nah, makanya dalam waktu dekat ini saya ingin segera memiliki dan membaca keseluruhan isi bukunya. Sayangnya lagi, setelah beberapa kali mengunjungi Gramedia di tempat bermukim saya yang baru, Na willa tidak saya temukan. Mungkin online-shopping adalah cara termudah untuk memilikinya.

This is my wish, what's yours?

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (ada di postingan Blog To Share) . Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


3/20/13

Warna Air


Judul Asli: The Story of Life on The Golden Fields Vol. 1
Penulis: Kim Dong Hwa
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2010
Halaman: 320
Genre: Novel Grafis Dewasa

Warna Tanah merupakan buku pertama dari trilogi karya Kim Dong Hwa yang menceritakan tentang kehidupan dua perempuan, Ehwa dan Ibunya. Ehwa, gadis berusia tujuh tahun yang mulai bertumbuh badan dan pikirannya. Sedangkan Ibu Ehwa merupakan seorang janda yang membesarkan Ehwa seorang diri dengan membuka kedai minum. Akibatnya, banyak cibiran yang ditujukan padanya terkait statusnya tersebut.

Setiap musim hujan, selalu ada pertanyaan yang ditanyakan Ehwa pada ibunya. Terutama terkait tentang keperempuanannya. Pertama-tama ia bertanya mengapa dia tidak mempunyai burung seperti dua teman laki-lakinya. Lalu ia mempertanyakan tentang bagaimana datangnya bayi. Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang juga sebagai penanda kematangan usianya pada musim yang berbeda. Ibu Ehwa menjawab pertanyaan-pertanyaannya dengan bahasa yang dapat dipahami sesuai umurnya. Tak lupa ia berpesan agar Ehwa menjaga apa yang dimilikinya sebagai perempuan.

Novel grafis karya kim Dong Hwa ini begitu manis. Gambar dan ceritanya saling mewakili kehidupan dua perempuan Korea pada akhir abad 19. Kultur kehidupan masyarakat di sana dapat diketahui melalui dialog-dialog yang dituliskan serta dari gambar yang diilustrasikan dengan bagus. Meskipun beberapa dialog dan gambar agak vulgar, tapi sebenarnya tidak bermaksud demikian. Hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan latar lebih detil. Dengan tambahan simbol-simbol bunga dan hujan yang sering muncul, membuat manhwa ini semakin romantis. Saya sebagai perempuan terkagum-kagum dengan penuturan Kim tentang makna berbagai macam bunga. Sebelumnya, tidak pernah terpikirkan oleh saya mengapa bunga ini hanya mekar pada malam hari sementara bunga itu bisa mekar sepanjang tahun. 

Siap membaca seri kedua-nya, Warna Air :)