8/13/10

H.A.S.A.N

Hari rabu kemarin, akhirnya saya kembali bertemu dengan adik-adik binaan Satoe Atap setelah beberapa lama menghilang dari peredaran. Sayangnya tidak banyak adik-adik binaan yang datang, mungkin karena bertepatan dengan hari puasa pertama. Kurang lebih ada sepuluh adik-adik yang datang. Sore itu kami tak belajar seperti biasanya. Kami hanya mengobrol dan sedikit bermain-main. Pertemuan pun kami akhiri lebih cepat dari biasanya. Namun, sebelum kami mengakhiri pertemuan, datanglah Hasan yang juga merupakan adik binaan Satoe Atap dengan membawa tas kresek hitam. Rupanya, dalam tas kresek tersebut berisi buku tulis, buku matematika, pensil dan mi instan. Tujuan Hasan datang sore itu karena dia ingin belajar matematika. Hasan memang tidak setiap rabu datang ke tempat dimana kami belajar bersama karena dia harus mencari uang.
Hasan yang berumur sekitar 13 tahun terpaksa putus sekolah di kelas 5 karena tak ada biaya. Dia hanya hidup berdua dengan neneknya yang sayangnya tidak bisa melihat. Kedua orang tuanya entah kemana. Sehari-hari dia mencari uang di salah satu pusat perbelanjaan di jantung kota Semarang bersama neneknya.
Karena sudah lama putus sekolah, Hasan sedikit mengalami kesulitan dalam hal menghitung. Namun, tekadnya sungguh membuat hati ini teriris-iris. Bagaimana tidak, sehari-hari hidupnya dihabiskan di jalanan untuk mencari uang. Namun dia masih berkeinginan untuk belajar. Dan yang semakin membuat saya ingin menangis adalah mi instan yang dia bawa. Dia sengaja membawa mi tersebut dari rumahnya untuk berbuka puasanya. Kami pun berkeinginan untuk mengajaknya berbuka bersama. Namun dia menolak karena neneknya sudah berpesan agar dia tidak pergi jauh-jauh dari neneknya.
Saya rasa dengan bertemu Hasan, Allah mencoba mengingatkan kepada saya lagi agar saya mensyukuri segala kenikmatan yang sudah diberikan-Nya kepada saya. Alhamdulillah, saya mempunyai orang tua yang utuh. Saya bisa menuntut ilmu hingga perguruan tinggi. Saya bisa berbuka puasa yang walaupun tidak mahal tapi cukup bergizi.
Semoga apa yang telah dilakukan Hasan dengan kerja kerasnya tersebut diberikan balasan yang setimpal oleh yang Maha Pencipta.

*) sayang banget gak bisa fotoin si Hasan, lain kali ya :-)

No comments:

Post a Comment