3/26/10

Brotha and Sista’s Day

Tanggal 14 Maret 2010 kemarin akhirnya saya bisa menghabiskan waktu seharian! bersama kakak lakilaki saya. Sejak dia membuka usaha sendiri kami memang jarang sekali bisa bersamasama, walaupun hanya sekedar ngobrol. Karena kehidupan kami berkebalikan. Waktu hidup kakak lakilaki saya ini adalah di malam hari, sedang saya seperti kebanyakan orang siang hari tentu saja. Pun sebenarnya saya tidak terlalu sering mengobrol dengan kakakkakak saya walaupun kami tinggal di rumah seharian. entah karena sayanya yang nggak bisa ngorol (ekstrovert) mungkin juga karena perbedaan umur kami yang cukup jauh sehingga kami tidak mempunyai topic yang tepat untuk kami obrolkan.
Well, hari ini agenda saya dan kakak saya adalah mengantarkan teman kakak saya yang datang dari Lamongan  untuk hunting batik di Pasar Klewer dan PGS. Namun hanya tempat pertama yang kami kunjungi karena terbatasnya waktu. Ceritanya, teman kakak saya tersebut berniat membuat toko pakkaian (baca : butik) yang menyediakan segala macam desain tetapi dari batik. Karena katanya, di daerahnya tersebut harga batik cukup mahal sehingga dia berniat membuka bisnis tersebut. Oleh karena itu, ia hunting sendiri  desaindesain batik ke Solo. Sebelumnya dia juga ke Pekalongan.
Kami berangkat ke Pasar Klewer kirakira jam 10pagi. Sesampainya di sana kami bingung harus hunting mulai dari mana. Karena Pasar Klewer kan sangat luas dan sempit, serta semuanya menjual batik (yaiyalah, namanya juga pasar batik!). Lalu kami pun asal masuk saja, dan ketika melihat ada yang eye-catching berhenti lalu bertanyatanya dan kalau cocok dibayar. Hingga jam 12 siang, kami baru mendapatkan beberapa barang saja. Hal itu karena batik yang dicari teman kakak saya itu susah sekali. Kalau desainnya cocok, eh ukurannya gak muat. Katanya pesanan, jadi ya harus dibelikan sesuai dengan keinginan si pemesan.   Untuk menjaga amunisi agar tetap on fire sampai akhir, kami mengisi perut sebentar di bagian belakang pasar yang banyak penjual makanan. Sebenarnya saya enggan makan di sana. Memikirkan air yang dipakai untuk mencuci piring, makanan yang terkena debu, tangan si penjual makanan. Namun saya pun tetap makan di sana bersama kakak saya. 
Selesai makan, perjuangan mencari batik kami lanjutkan kembali. Sampai kirakira jam 2 siang. Kami belum sholat Dzuhur. Maka kami memutuskan untuk sholat dulu di Masjid Baiturrahaman Surakarta. Hari ini pertama kalinya pula saya pergi ke masjid ini lewat pintu depan (saya biasanya lewat pintu samping dekat parkiran) sehingga saya kesulitan mencari letak tempat wudhu wanita. Tetapi akhirnya saya menemukannya. Tempatnya masih seperti di tempat biasa. Selesai sholat saya kembali ke pintu depan untuk bergabung kembali bersama kakak saya dan temantemannya. Rupanya mereka belum selesai, jadi saya melihatlihat dulu  keadaan sekitar.
Dari awal masuk masjid, ada sebuah pemandangan yang membuat saya terheranheran : kenapa banyak orang yang tidur (dan semuanya menghadap ke kiblat) sehingga terlihat seperti orang mati. Lalu di beberapa tiang saya membaca sebuah pengumuman yang melarang orangorang tiduran di dalam masjid. Namun kenyataannya? Selain itu masih ada lagi pemandangan yang menakjubkan di sana. Tukang Pijat! Yah, di sana ada seorang lakilaki yang sedang memijit pasiennya. Lucu ya? Masjid bisa menjadi klinik pijit.
Selesai sholat kami langung pulang, tidak jadi ke PGS karena teman kakak merasa waktunya tidak cukup. Padahal mereka masih harus ke rumah teman yang lainnya serta membicarakan beberapa urusan tentang mereka. Alhasil kami pulang saja. Sesampainya di warnet kakak saya, datang teman kakak saya yang lainnya. Lalu mereka bersatu dan membicarakan suatu hal. Entah apa. Bukan urusan saya.
Ketika temanteman kakak saya sudah pulang, saya dan kakak saya lanjut pergi ke pameran computer di Diamond Convention Center. Niat kami adalah melihat dan membandingkan hargaharga laptop. Mungkin kalo ada yang cocok saya langsung dibelikan. Sayangnya, Sony Vaio dan Macintosh tidak ikut dalam pameran computer yang diberi nama HIK (Harga Istimewa Komputer) tersebut. Alhasil hanya brosurbrosur yang kami bawa pulang. Padahal kalo ada Vaio saya kan bisa membandingkan harga dengan yang ada di Semarang. Kata beberapa penjaga stand, Vaio dan Mac belum mempunyai pasar di Solo. Sayang sekali..
Pulang dari pameran, saya dan kakak mampir ke warung Seafood untuk makan malam. Saya memesan Kakap asam manis sedang kakak Udang asam manis. Untuk minumnya saya gak berani minum es lagi. Karena saya sudah menghabiskan es the 2 gelas yang mengakibatkan kepala saya cukup berkunangkunang.
Yah, inilah hari yang cukup menyenangkan bagi saya. walaupun tidak (belum) mendapatkan laptop yang saya inginkan paling tidak saya bisa bersama kakak lakilaki saya seharian! hehe

No comments:

Post a Comment