3/6/12

Makan Bandeng Suka-Suka


Beberapa waktu lalu teman saya, Galih, mengajak saya makan di Waroeng Bandeng Juwana yang hampir 90% menunya berbahan dasar bandeng. Letak rumah makan tersebut  ada di lantai dua Pusat oleh-oleh Bandeng Juwana yang berada di Jalan Pandanaran yang juga sering masuk televisi itu. Saya sendiri baru tahu kalo di sana ada rumah makan. Dan ternyata bukan hanya saya yang tidak tahu. Rata-rata teman saya juga tidak tahu kalo di sana ada tempat makan dengan menu bandeng yang enak-enak. Demi kesejahteraan perut manusia, Galih meminta saya menyebarkan ajarannya. 
Pertama kali datang, saya dan Galih memesan bandeng kuah tauco, pepes bandeng dan sayur asem. Semuanya enak! Bandeng kuah tauconya sangat terasa tauco (iyalah masak terasa terasi :#). Dan sayur asemnya terdapat irisan bandeng kecil-kecil di dalam kuahnya. Saya  berjanji akan datang kembali!
Untuk kali kedua, saya ke Waroeng Bandeng bersama Icha.  Saat itu saya memesan garang asem bandeng sementara Icha memesan nasi goreng bandeng special udang. Nasi gorengnya enak dan benar-benar special karena udangnya banyak, bandengnya banyak, telur dadarnya besar ditambah lagi dengan taburan bawang goreng yang banyak. Yummy!! Garang asem bandengnya juga gak kalah enak karena bandengnya besar, sayur dan kuahnya juga banyak :D. Lain kali mau nyoba menu yang lain lagi.
Well,  gak usah takut dompet jebol bila makan di sini karena harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp 3.500,00 hingga Rp 17.500,00. Selain menu yang sudah saya sebutkan tadi masih ada banyak menu lain seperti bandeng srani, bandeng balado, bandeng bumbu bali, botok bandeng dan lain-lain. Jika tidak atau kurang suka dengan bandeng, di Waroeng Bandeng Juwana juga ada menu non-bandeng seperti ayam dan bebek kok. Jadi jangan kuatir.
Sayangnya, untuk minuman yang ditawarkan tidak begitu banyak variasi dan bisa kita temukan dimana pun kita makan, seperti teh manis, jus, aneka minuman ringan. Selain itu, yang saya sayangkan dari rumah ini adalah konsepnya yang kurang jelas. Entah itu modern atau tradisional. Meja kasirnya tebuat dari bambu-bambu, tapi meja pelanggan ada yang berbentuk bulat seperti di bar-bar. Meski begitu, rumah makan ini sangat layak untuk dicoba dan direkomendasikan kepada teman, saudara dan keluarga. Oya, kalo makan di sini di dekat meja kita bisa melihat pemandangan Jalan Pemuda yang….macet :p.

No comments:

Post a Comment