12/8/09

SMS Untuk Tuhan

Cerita ini merupakan cerita dari pak A, salah satu dosen yang memberi banyak inspirasi dan motivasi karena cerita-cerita dari beliau. Terutama mengenai pengalamannya di luar negeri. Beliau juga selalu menantang kami untuk bisa lebih baik dari beliau.
Beberapa hari yang lalu, di kuliah Creative writing, dia menceritakan tentang miracle-nya. Suatu ketika beliau sedang menempuh S-2 di UGM. Karena rumah beliau di Semarang, alhasil beliau harus menyewa kamar untuk tinggal atau lebih populer disebut nge-kos. Jadi, ketika pembayaran kos bersamaan dengan pembayaran kuliah, beliau merasa sudah tidak mempunyai uang lagi. Lalu beliau memutuskan untuk pulang ke Semarang dahulu. Beliau pikir mungkin akan mendapatkan suatu bantuan. Di samping itu beliau sendiri mempunyai sebuah ritual yang unik. 
Ketika dia merasa sedih dan sendiri, beliau sering mengirim sms kepada Tuhan dengan nomor tujuan 1. Karena menurut dosenku, Tuhan itu nomor 1. Aku sepakat akan hal ini. Kadang-kadang sms tersebut terkirim, tapi tak jarang pula gagal terkirim. Pada waktu akan pulang ke Semarang, sebelumnya beliau telah mengirim sms dengan isi pesannya kurang lebih sebagai berikut : “Tuhan, saya butuh uang 400 ribu rupiah untuk membayar uang kos. Saat ini, saya tidak mempunyai yang sama sekali”. Ketika sampai di Semarang, beliau menuju ke kantornya yakni kantor jurusan D3 Bahasa Inggris. Di jalan menuju ke kantor, beliau bertemu dengan seorang lelaki berumur. Lelaki tersebut memanggilnya. Dia memberikan sebuah amplop yang katanya itu merupakan bayaran atau gaji dosen saya yang telah mengajar di fakultas teknik. 
Setelah menandatangi bukti penerimaan, dosen saya menerima amplop tersebut. Ketika dibuka isi dalam amplop tersebut adalah uang sebesar 400 ribu rupaih. Jumlah itu sesuai dengan jumlah yang diminta dosen saya ketika mengirim sms pada Tuhan. Ketika bertanya pada kedua dosen lain yang juga menerima amplop dari lelaku berumur tadi, isi yang ada dalam amplop kedua dosen itu lebih sedikit dari yang diterima dosen saya itu. Dan sebenarnya dosen saya tersebut tidak mengajar di fakultas teknik, sedangkan dua dosen yang lainnya lah yang mengajar di sana. Dosen saya pun menganggap itu meruakan jawaban Tuhan atas pesannya melalui sms.
Memang, Tuhan selalu tahu apa yang kita mau. Apa yang terbaik bagi umatnya. Asal kita meminta padanya, yakinlah Tuhan pasti memenuhi permintaan kita. Walaupun tidak di dunia ini, tapi kelak di alam yang lain Tuhan akan memenuhi permintaan kita. Pengalaman dosen saya tersebut salah satu contohnya. Dan apabila mau menilik lebih dalam sesungguhnya begitu banyak anugerah Tuhan yang tidak kita sadari.

No comments:

Post a Comment