Kubaca kembali rangkaian kata yang
telah kuketikkan dalam ponselku. Kuhapus kalimat yang mungkin saja akan
menyinggungnya, kemudian menggantinya dengan yang pantas. Sungguh tak mudah
menghadapi wanita macam dia. Terlebih mengadapinya dengan perantara benda
mungil yang mampu mengirimkan pesan hanya dalam hitungan detik seperti ini,
jika salah memilih kata maka riwayatku akan habis seketika.
Meski pesan itu telah selesai kuketik,
aku tidak langsung mengirimnya. Ada perasaan tidak percaya diri, takut dan
cemas. Haruskah pesan itu kukirim padanya? Lalu, bagaimana tanggapannya ketika
menerima pesan dariku? Apakah dia marah dan merasa terganggu olehku? Arghhh,
sungguh aku bersumpah tak ada wanita yang membuatku tak berdaya seperti ini
selain dia.
Continue - send to- My Angel.
Setelah melalui perdebatan panjang
antara YA dan TIDAK, kuberanikan diri untuk mengirim pesan itu. Dag dig dug! Jantungku
berdegup. Dag dig dug! Bagaikan adegan slow motion, hal-hal yang kutakutkan
sebelumnya, datang satu per satu. Berkecamuk dalam pikiranku. Di sudut ruangan seluas
3m x 3m ini, aku duduk meringkuk menunggu balasan yang tak kunjung datang.
Satu jam berlalu. Kulihat kembali
ponselku, belum ada pesan baru. Ralat, pesan baru dari My Angel-ku. Karena
sebenarnya ada tiga pesan baru untukku. Ketiganya dari si keparat Mira yang
tumben-tumbennya mengajakku makan keluar. Seperti biasa, dia pasti sedang
bertengkar dengan pacarnya sehingga membutuhkanku untuk jadi tempat sampahnya.
Maaf, kali ini tidak biasa karena ada hal penting yang kutunggu. Balasan
darinya.
Empat jam berlalu dan aku masih belum
mendapatkan balasan. Apakah dia marah sehingga mengabaikan pesanku. Akhirnya
aku pun tertidur dengan posisi yang sama sejak empat jam yang lalu. Dan baru
terbangun ketika kudengar ringtone penanda pesan masuk ke ponselku.
Dag dig dug!
Kulihat nama My Angel muncul dalam
layar ponselku. Dia membalasnya!
Kubuka pesan itu, dengan degupan
jantung yang masih tak karuan. Pelan-pelan kubaca,
“Besok, temui saya di kantor. Saya akan acc skripsi kamu”.
No comments:
Post a Comment